CERITA DEWASA HOT
Aku mempunyai pacar yang berkuliah di universitas ternama yang bertempat di wilayah grogol. Karena berasal dari wilayah jawa barat, maka dia bermukim di suatu kost eksklusif mahasiswi.
Saya sendiri telah bekerja dan juga berasal dari Universitas yang sama. Secara keseluruhan sih, pacarkuu itu sangat baik, setia dan juga cantik namun masih konvensional (tidak akan berhubungan seks sebelum menikah secara resmi).
Sebaliknya, sebagai pria normal saya termasuk kelompok yang mempunyai libido tinggi. Sementara ini saya hanya dapat memuaskannya dengan ber masturbasi sambil menginginkan bersetubuh dengan pacarku. jaminankekalahandisini
Suatu saat suasana berubah 180 derajat. Setelah kembali kerja, saya langsung mendatangi kostan pacarku (‘Jesica’ namanya).
Mengunjungi kosannya sperti masuk kedalam suatu alam erotis. Ada 8 penghuni kost yang terdiri dari mahasiswi tingkat 1 hingga 4 (saat ini Jesica sudah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Winda. Setelah melihatnya kadang kala aku menginginkan bersetubuh dengannya juga, hingga pada endingnya aku mempunyai ide tak waras dan nekat hadir tiba-tiba dibenakku. dari sini lah awal mula petualangan seksku dimulai.
Aku memberanikan diri dan menyimpulkan mencuri celana dalam Winda. Telah sejumlah kali aku bareng Jesica pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini terdapat rak eksklusif yang dipakai pembantu kosan untuk mengoleksi pakaian kotor yang bakal dicuci, beruntungnya rak itu dinamai sesuai dengan empunya baju agar tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku menggali sasaran yang aku idamkan)
Tak berapa lama niatanku hadir tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal dari gerombolan anak-anak kost yang akan keluar untuk santap malam dan kebetulan pun Jesica sedang mandi, yang seringkali membutuhkan waktu kurang lebih 15-25 menit. Bagai gayung bersambut akupun mamberanikan diri mengemban niatku dengan jantung yang berdebar keras dan keringat yang mengalir turun karena perasaan was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan baju yang terdapat di keranjang. aku4d
Tanpa pikir panjang langsung aku ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama). Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang bersentuhan langsung dengan vaginanya. Sayangnya saat itu yang aku cium hanyalah wewangian pewangi pakaian, namun tidak meminimalisir rasa hornyku. Secepatnya aku masukkan CD itu kedalam kantung celana sebab takut dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang bakal aku alami bila urusan tersebut terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung mengarah ke kamar Jesica yang sedang di lantai 2.
Setelah berlalu berkencan dengan Jesica, aku langsung meluncur mengarah ke kontrakkan dan langsung mengarah ke kamar mandi. Langsung aku keluarkan CD kepunyaan Winda dan mempeloroti celana dan CD yang aku pakai. Kontolku yang sepanjang perjalanan kembali tadi telah menegang menginginkan CD itu langsung kutempelkan dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan langsung dengan vagina Winda bertemu dengan ujung Kontolku, yang pasti saja sebelumnya aku tempelkan CD itu di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil menginginkan sedang menghirup vagina Winda secara langsung.
Secara perlahan aku gesek-gesekan CD itu dan mulai mencoli Kontolku. Meskipun tadinya terasa agak perih pada penisku namun lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung menikmati getaran-getaran listrik yang erotis terus membombardir syaraf-syaraf Kontol dan otakku. Akhirnya aku nyaris merasakan orgasme. Tanganku yang satunya langsung menyikap beberapa dari CD itu untuk mengeluarkan Kontolku. Sebenarnya aku hendak mengeluarkan cairan orgasmeku pada CD Winda, namun langsung aku urungkan sebab takut meninggalkan jejak.
Tak berapa lama aku merasakan orgasme yang spektakuler sensasinya sebab baru sekali ini aku melakukannya dengan CD milik Winda. Setelah berselang bebrapa waktu aku merasakan sensasi itu akupun langsung melanjutkan dengan mandi dan tak tak sempat sebelumnya aku menghirup CD Winda dan menaruhnya kmbali di dalam kantung celanaku.
Keesokan harinya aku pulang ke kost Jesica dan membalikkan CD tersebut,tentunya sesudah aku merasa keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama nyaris seminggu dan pasti saja dengan CD Winda yang berbeda. Suatu ketika aku dikejutkan dengan wewangian CD Winda yang sebelumnya hanya tercium wangi dari pengharum pakaian. Ketika tersebut aku menghirup wewangian yang bertolak belakang dan aku yakini sebagai aruma cairan vagina kepunyaan Winda yang pasti saja menciptakan Kontolku mendadak tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung berdebar kencang sebab kegirangan menemukan rejeki nomplok tersebut.
Terbersit dipikiranku apakah urusan ini disengaja atau tidak. Tapi aku tidak memperdulikannya dan langsung ber-masturbasi dengan sensasi bertolak belakang dan pasti saja lebih indah dan menggetarkan. Kali ini aku terbenam dalam kesenangan sampai-sampai cairan orgasmeku tumpah ruah dalam CD Winda.
Keesokan harinya aku kembalikan CD itu kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi lagi-lagi CD itu mengeluarkan wewangian yang sama. Tidak terlihat evolusi pada sikap dan ekspresi pada wajah Winda saat kami saling bertemu pandang. Keesokan harinya aku dikejutkan dengan CD Winda yang benar-benar masih basah dan aromanya masih segar dan memabukkan, laksana Winda baru saja mengerjakan masturbasi dan tidak mempedulikan aku menemukannya masih dalam suasana basah. Pikiranku langsung dikuasai dengan hawa nafsu dan langsung saja aku mengarah ke kamar mandi yang letaknya bersebrangan dengan kamar Winda guna ber-masturbasi.
Baru saja aku mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengaarr ketukkan pintu pada kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Winda kedalam celana dan berpura-pura mengguyur closet. Ketika guee buka pintu ternyata eh ternyata Winda sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri tepat dihadapanku seperti sedang menghalangku untuk pergi. Winda langsung mendorongku kembai masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi tersebut dari dalam (posisi Winda kini berada di dalam kamar mandi bareng denganku).
Keringat dingin langsung mengalir turun dari tubuhku. Dengan cepat tangan Winda langsung berjuang merogoh kedua kantong celanaku tanpa dapat aku cegah, dan kesudahannya dia mengejar celana dalam miliknya yang aku “pinjam”. “Aku telah tau … Kak andre pelakunya” ungkap Winda.
Tiba-tiba Winda langsung mengambil posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung sebab masih kaget dan langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. Kontolku yang sempat lemas sebab shock langsung di usap dengan tangannya yang halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan itu Kontolku langsung bereaksi dan langsung menegang.
Setelah menjangkau ketegangan maksimal, mulut Winda sedkit terbuka dan nafasnya mengejar sambil mengeluarkan desahan halus seraya kedua tangannya dengan perlahan tapi tentu terus mempermainkan Kontolku. Aku merasa bahwa sudah saatnya menikmati vagina Winda yang sebenarnya, lagipula aku yakin Winda tidak lagi seorang gadis perawan dari metodenya memperlakukan Kontolku. AgenJudiBola
Aku langsung memberi isyarat supaya Winda berdiri dan langsung aku bertatapan dengan wajahnya yang mengekspresikan bahwa dia paling menginginkannya. Tanpa mikir mikir lagi aku langsung ciumm bibirnya yang mungil dan kedua tanganku langsung menyikap bagian bawah dasternya, dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Winda telah tidak mengenakan CD lagi.
Pantatnya yang lembut dan kenyal langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku langsung kupindahkan mengarah ke vaginanya yang sedari tadi telah basah oleh cairan vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya (juga tanpa BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya juga mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.
Tubuh Winda tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada Kontolku. Langsung aku senderkan Winda pada dinding kamar mandi, kuangkat kaki kirinya dan langsung ku tuntun Kontolku mengarah ke vaginanya yang telah terbuka lebar. Ketika ujung Kontolku sedang di bibir vaginanya yang telah basah dan terasa hangat, aku juga sempat bergetar. Perlahan-lahan aku dorong masuk Kontolku, terasa agak seret meskipun vaginanya telah basah oleh cairan kenikmatannya dan kesudahannya Kontolku pun masuk setengahnya memenuhi vagina Winda. Mulut Winda tersingkap lebar sembari matanya terpejam merasakan kesenangan Kontolku.
Dengan perlahan ku keluar-masukkan Kontolku kedalam vaginanya yang sekarang sudah dapat terbenam seluruhnya kedalam vaginanya yang sempit dan basah. dalam sesaat aku tidak bergerak dan menikmati dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya Kontolku sperti dipijit-pijit oleh vaginanya, hingga akhirnya aku menyaksikan jam tangan dan aku teringat untuk Jesica yang berlalu mandi, tersisa kira-kira 10 menit sebelum Jesica berlalu mandi.
Winda memelukku dengan erat dan aku juga menyetubuhinya dengan perlahan sambil menikmati setiap tarikkan dan desakan Kontolku,aku menikmati sensasi erotis yang paling nikmat. Irama aku percepat dangan sesekali aku menghentakkan Kontolku dengan keras sehingga menciptakan Winda merintih meskipun agak sedikit ditahan menangkal suaranya terdngar sampai keluar. Aku kian bernafsu sesudah sekitar 3 menit Winda sudah menjangkau orgasmenya yang pertama sampai-sampai vaginanya terasa hangat sebab cairan orgasmenya.
“Kontol anda besar dan keras sekali…” bisik Winda seraya terus merasakan persetubuhan ini.
“memang anda belum pernah ngerasain yang segede ini?”
Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”
“jadi lebih enak mana?” tanyaku
“jelas Kontolmu, rasanya lebih nikmat..”
Setelah selesai merasakan sisa-sisa orgasmenya,Winda langsung menarik diri dari dekapanku dan langsung berlutut di hadapan Kontolku. Lidahnya langsung menjulur dan menyapu sepanjang batang Kontolku yang masih basah oleh cairan orgasmenya. Dengan tangkas Winda menjilati Kontolku dan mengulum kepala Kontolku yang memerah.
Mulutnya yang terasa hangat dan permainan lidahnya yang binal membuat Kontolku berdenyut-denyut dan untuk bbrapa saat dia hanya mengulum kepala Kontolku hingga akhirnya aku benamkan kepalanya sampai-sampai Kontolku masuk seluruhnya kedalam mulutnya yang hangat.
Winda yang seakan memahami apa yang aku inginkan langsung melahap semua batang Kontolku dengan ganas. Meskipun ia merasakan sedikit hambatan sebab panjangnya Kontolku. Setelah mulutnya beradaptasi dengan Kontolku aku juga mulai menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi permainannya. Dan kesudahannya aku merasakan orgasme yang menciptakan Winda agak tersedak. Sebab aku menghentakkan Kontolku dengan keras sebab merasakan kesenangan orgasmeku.
Dengan cepat Winda mengeluarkan Kontolku dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme dari Kontolku. Setelah berlalu Winda langsung menelan cairan itu tanpa tersisa dan mendadak Kontolku juga kembali di kulum dan di sedotnya sampai-sampai tidak tersisa lagi cairan orgasme yang tidak banyak tercecer di batang Kontolku
Kusuruh Winda untuk berdiri dan ia langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja membuatku horny lagi. Setelah saling merapihkan pakaian setiap Winda menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.
“besok, tidak boleh ambil celana dalamku lagi..”
Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku
“langsung sodok aja bang memeknya..” kata Winda, sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya seraya tersenyum manja.
Setelah kejadian ini, hampir tiap hari kami bercinta kilat didalam kamar mandi lantai 3. Winda menjadi lokasi pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu sebab tak dapat kudapatkan dari pacarku sendiri. Demikian pun Winda yang terlanjur kecewa dengan Kontol pacarnya yang dia anggap terlampau kecil. Dan Winda terlanjur menyenangi Kontolku yang besar dan kuat, meskipun kami saling menyukai pasangan masing-masing. Agengacor
Komentar
Posting Komentar